Fitur Web Tracking

Berikut adalah fitur-fitur yang tersedia pada sistem web tracking.

iphone Image

Hak Cipta Web Tracking Ekopesantren

No:EC00202354733, 12 Juli 2023. Nomor pencatatan : 000487668.


Hak Cipta Web Tracking Ekopesantren

Timeline

Pesantren dapat melihat tanggal mulai sampai dengan proses akhir program ekopesantren berlangsung.

Kuesioner

Pesantren dapat melakukan pengisian kuesioner yang terdiri dari 10 program ekopesantren.

Map Tracking

Pesantren dapat melihat masing-masing lokasi dari pesantren yang terdaftar melalui maps.

Grafik

Hasil penilaian berupa grafik untuk masing-masing pesantren yang telah mengikuti program ekopesantren.

10 Program Ekopesantren

Permasalahan lingkungan, tidak hanya terkait dengan pelajaran ilmu pengetahuan alam, namun pelajaran ini dapat dikaitkan dengan semua materi pelajaran di pesantren, baik kurikulum agama, bahasa, biologi, kimia, fisika, sosial dan pelajaran lain. Karena isu lingkungan merupakan masalah lintas pengetahuan, karena semua kegiatan manusia pasti menimbulkan dampak. Serta penyelesainnya juga dapat dilakukan dengan berbagai kegiatan baik sosial ataupun aksi lingkungan. Pesantren memiliki pengaruh yang kuat tidak hanya untuk kalangan pesantren, namun juga masyarakat di sekitarnya dengan berbagai kegiatan nyata dengan aksi kegiatan ataupun dengan program penyadartahuan.
Pondok pesantren merupakan komunitas masyarakat dibidang pendidikan keagamaan yang telah lama tumbuh di Indonesia. Pengayaan pengetahuan kepada santri tentang lingkungan hidup, perlu diperdalam baik dalam kurikulum ekstra kulikuler maupun intrakulikuler. Dengan otonomi, sebuah pesantren dapat memberikan pelajaran tambahan atau khusus tentang lingkungan hidup yang terkait dengan ajaran Islam (Fiqh Lingkungan). Implementasinya dapat dilakukan melalui integrasi dalam pembelajaran fiqih muamalah dan ibadah yang disampaikan melalui teori ataupun praktik di komunitas pesantren.
Para pendidik di pesantren, sangat perlu untuk memahami tantangan lingkunang hidup dan permasalahannya, baik lingkungan sosial dan alam di sekitar pesantren. Sebab itu diperlukan sumber daya manusia dengan pengetahuan dan kapasitas yang memadai. Guru yang mendapatkan pencerahan atau pelatihan tentang lingkungan hidup dapat menyampaikan pesan pelestarian alam yang berkelanjutan di kalangan pesantren dan masyarakat. Program ekopesantren, menjadi media kegiatan yang terkait dengan peningkatan kapasitas dan pengetahuan pendidik agar dapat menjadi corong dalam menyampaikan kegiatan pelestarian alam dan lingkungan.
Pemanfaatan lahan pesantren, baik yang memiliki kawasan yang luas dan terbatas, dapat dikelola dengan seoptimal mungkin, agar bermanfaat, baik dalam segi keindahan ataupun lingkungan. Tidak hanya kawasan yang subur sehingga tidak perlu memperlakukan dengan berbagai pemupukan, namun pada lahan yang gersang pun dapat dilakukan berbagai perlakukan agar lahan dapat dapat ditanami baik untuk pertanian, peternakan maupun perikanan. Program ekopesantren ini, dapat memberikan beberapa cara dalam pemanfatan lahan agar dapat dikelola menjadi lahan yang bermanfaat untuk kalangan pesantren, dengan berbagai kegiatan yang mudah dan dapat dilakukan oleh kalang pesantren dan masyarakat di sekitarnya.
Air adalah sumber kehidupan, dan air bersih merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia. Air dapat berlimpah di suatu tempat, namun dapat pula sangat terbatas. Bila sedikit menjadi kawan, namun bila banyak dapat mengakibatkan kehancuran. Saat musim hujan tiba, air melimpah ruah menjadi bencana bagi umat manusia, namun saat musim kemarau, banyak berita tentang kekeringan. Untuk itulah pelestarian air sangat terkait dengan daerah tangkapan hujan yang berupa hutan, karena hutan mempunyai fungsi untuk menyimpan dan mendistribusikan air, melalui mata air. Untuk itulah program air dijadikan program dalam kegiatan ekopesantren, guna memberikan pengetahuan dan menjadi bahan edukasi dalam kegiatan di pesantren. Misal penghematan air untuk berwudhu, manajemen air dengan menggunakan air hujan (water harvesting), guna menghemat listrik untuk keperluan menyiram tanaman dan seterusnya.
Terdapat banyak sekali dampak buruk yang bisa diakibatkan oleh kondisi lingkungan yang tidak sehat dan dampak-dampak buruk itu sendiri bisa terkait dengan banyak hal. Sebagai contoh, kebiasaan sebagian besar masyarakat saat ini yang selalu menggunakan kendaraan bahkan dalam melakukan perjalanan yang jaraknya relatif dekat telah menimbulkan polusi udara yang tentu membuat udara yang ada di lingkungan menjadi tidak sehat. Tidak sehatnya udara tentu merupakan suatu kondisi yang buruk mengingat semua anggota masyarakat memerlukan udara untuk bernafas sehari-harinya dan udara yang tidak sehat tentu akan menjadikan siapa saja yang menghirupnya menjadi tidak sehat. Hal tersebut, tentu saja, bukanlah satu-satunya dampak buruk dari lingkungan yang tidak sehat. Pondok pesantren dapat menjadi kawasan pembelajaran bagai komunitas pesantren dan masyarakat yang ada di sekitarnya. Pesantren yang memiliki lahan yang luas, dapat mendemonstrasikan kegiatan terkait dengan aksi lingkungan seperti penanaman pohon yang berbasis pada konservasi keanekaragaman hayati, apotik hidup (penanaman tanaman obat), pertanian organik untuk konsumsi komunitas pesantren dan santri.
Limbah atau bahan buangan, baik yang dihasilkan oleh aktifitas manusia atau proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi, kini menjadi permasalah, tak hanya di kota besar ataupun di pedesaan, bila tidak dikelola dengan baik. Limbah dapat berupa padat dan cair, ada yang masih dapat didaur ulang seperti limbah organik, untuk berbagai keperluan, seperti untuk pupuk organik, namun ada pula yang tidak mudah didaurulang, seperti limbah kimia. Atau limbah plastik dapat digunakan menjadi barang yang bermanfaat. Untuk itulah komunitas pondok pesantren, sangat perlu diberikan beberapa pengetahuan tentang pengelolaan limbah, khusus dilingkungan pondok pesantren, agar tidak menimbulkan pencemaran.
Penghematan energi dapat dilakukan di pesantren dengan mengontrol pemakaian energi, baik energi listrik seperti penerangan, pendingin ruangan, memasak, menggunakan peralatan pompa air, alat listrik dan seterusnya yang menggunakan energi listrik. Dengan penghematan berarti pesantren turut menghemat pemanfaatan sumber daya alam, terutama dari bahan-bahan bakar fosil yang menjadi penyebab perubahan iklim. Penggunaan energi yang terbarukan, seperti energi matahari, tenaga air dan angin dapat dinilai menjadi poin dalam kelangsungan pemenuhan kebutuhan energi di pesantren maupun di masyarakat. Pesantren dapat menjadi contoh dan pendorong pembiasaan penggunaan energi yang efektif dan efisien dan membiasakan perilaku masyarakat yang sadar akan pentingnya hemat energi dan pemanfaatan energi terbarukan.
Semakin maju pemikiran manusia untuk menciptakan kendaraan yang super cepat dengan menggunakan bahan bakar yang diambil dari sumber daya alam yang terbatas, dan semakin mengkhawatirkan. Karena pemanfaatan sumber daya alam yang berlebihan itu, akan mengakibatkan krisis energi, selain menambah pencemaran. Hal inilah yang sebelumnya tak terpikirkan. Sehingga kini manusia semakin menyadari akan hal yang memanfaatkan energi yang berlebihan. Transportasi merupakan alat penting dalam membantu mobilisasi manusia, para santri maupun anggota akademik dapat beralih pada transportasi ramah lingkungan misalnya lebih banyak menggunakan sepeda atau transportasi publik yang dapat menghindari pemborosan sumber daya alam (minyak dan gas). Penilaian dapat dilakukan dengan memberikan retriksi atau pembatasan pada penggunaan kendaraan yang tidak ramah lingkungan.
Sumber daya alam hayati sering diartikan sebagai modal untuk menghasilkan produk dan jasa saja. Pada hal keanekaragaman hayati seharusnya merujuk pada aspek keseluruhan dari sistem penopang kehidupan yaitu mencakup aspek sosial, ekonomi dan lingkungan serta aspek sistem pengetahuan dan etika, dan kaitan diantara berbagai aspek ini. Program keanekaragaman hayati dalam program ekopesantren, tidak hanya pondok pesantren yang memiliki lahan cukup luas, namun juga perlu dalam ikut serta dalam kegiatan pelestarian alam baik flora ataupun fauna. Peran serta ini dapat dilakukan dalam lingkungan pondok pesantren, misalnya melakukan penanaman pohon yang menjadi makanan satwa seperti burung, melestarikan serangga yang membantu dalam penyerbukan tanaman atau dapat memberikan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya melestarikan satwa yang dilindungi untuk tetap di alam aslinya. Kegiatan ini dapat dijadikan pelajaran dalam bidang biologi dan ilmu alam lainnya.

Lokasi Pesantren

Berikut adalah daftar lokasi pesantren yang telah bergabung dengan web tracking ekopesantren.